Sabtu, 09 Februari 2013

Pertempuran Laut Jawa


Judul Buku : PERTEMPURAN LAUT JAWA “GURITA JEPANG MENCENGKERAM  NUSANTARA”
Pengarang       : Adrianus Agung W
Tahun Terbit    : 2012
Penerbit           : Mata Padi Presindo
Dalam buku ini menjelaskan bagaimana Jepang yang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal kekuatan militer yang bisa dikatakan mampu menyaingi kekuatan bangsa Eropa yang selama abad 19-20 masehi mendominasi kekuatan militer dunia. Jepang lahir sebagai kekuatan militer baru yang ada di Benua Asia setelah terjadi perubahan rezim yang ada di Jepang dengan naiknya rezim meiji dan berkuasanya pimpinan militer dalam pemerintahan Jepang pada saat itu. Dalam kajian buku ini, saya mengambil sejarah konvensional atau sejarah pewarisan karena buku ini banyak mengandung unsur politik serta superior Jepang atas Sekutu yang pada saat itu tergabung dalam ABDACOM (American-British-Dutch-Australian Command).
1.      Di luar dugaan sekutu, ketika perang pasifik berlangsung, Kekaisaran Jepang rupanya berhasil membangun angakatan laut miliknya. Bahkan bisa dikatakan tumbuh dengan sangat pesat. Kemampuan itu tidak lain karena kehebatan Jepang dalam alih teknologi, serta daya produksi yang cukup tinggi sehingga mereka mampu membuat kapal-kapal perang yang cukup canggih pada saat itu. Termasuk berhasil membuat kapal induk dan juga kapal penjelajah berat serta ringan yang dilengkapi puluhan moncong meriam berkaliber besar. Selain kapal perang, industri militer Jepang berhasil melakukan apa yang sebelumnya belum ada dipikiran orang-orang Amerika Serikat. Menciptakan pesawat penyerbu yang berfungsi melindungi kapal-kapal perang mereka. Tidak hanya sebagai pelindung, keberadaan mereka juga menjadi perpaduan sempurna saat terjadi pertempuran laut. Kapal-kapal udara ini akan menghujani tembakan dari angkasa begitu kapal perang yang mereka lindungi terlibat baku tembak dengan kapal lawan.
Penjelasan: Disini terlihat jelas bahwa penulis sangat member nilai lebih kepada Jepang yang dianggap superior dibandingkan dengan Negara-negara sekutu. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kemampuan Jepang dalam membangun armada-armada militer nya untuk menyaingi kekuatan dari sekutu.
2.      Akibat dari keputusan konfrensi yang menyudutkan Jepang sehingga menimbulkan keuntungan dan melahirkan provokasi yang dibuat oleh para militeris Jepang. “Nah lihatlah, betapa Amerika ingin selalu menekan kita; armada kita cuma boleh sekuat 60% dari armadanya. Apakah harga kita hanya 60% dibanding dengan orang Amerika?”
Penjelasan: Dalam pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan yang ditulis oleh penulis bahwa keadaan provokatif tersebut dapat menimbulkan semangat yang berapi-api dari rakyat Jepang karena rakyat Jepang dinilai memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dan berjiwa samurai dimana mereka akan setia terhadap pemerintahan sampai titik darah penghabisan.
3.      “Kita perlu memanfaatkan tanah selatan yang luas beserta sumber alamnya yang kaya raya yang dibiarkan begitu saja tidak dikembangkan. Lagipula untuk membebaskan serta menolong bangsa-bangsa di selatan. Dan keadaan yang memprihatinkan ini merupakan tanggung jawab Jepang sebagai pemimpin Asia Timur Raya.”
Penjelasan: Pernyataan di atas merupakan hal yang menjadi motivasi politik Jepang untuk melakukan ekspansi karena Jepang menilai bahwa orang-orang Eropa sudah terlalu lama menduduki kawasan wilayah di Asia dan sudah seharusnya untuk Jepang membebaskan Negara-negara di Asia tersebut dan tampil sebagai kekuatan baru di Asia.
4.      Pagi yang hening di Kepulauan Hawaii, mendadak riuh oleh jerit dan erangan orang kesakitan. Pearl Harbour, pangkalan militer Amerika Serikat, terbakar hancur berantakan bersama sebagian besar armada perang AS. Hari Minggu, tanggal 8 Desember 1941 angkatan laut Kekaisaran Jepang melakukan aksi spektakuler yang sebelumnya tidak diduga Amerika Serikat. Penyerangan ini merupakan buah pikiran cerdas Laksamana Isoroku Yamamato yang sudah ada diangan-angannya sejak bulan Januari 1941.
Penjelasan: Dalam hal ini penulis menggambarkan bagaimana Jepang dengan gagah berani menyatakan perang kepada Amerika Serikat dengan menghancurkan pangkalan militer AS di Pearl Harbour, Hawaii. Disini terlihat bahwa penulis memperlihatkan sosok superioritas dari Jepang dengan aksi yang spektakuler tersebut.
5.      Namun naas bagi beberapa kapal yang saat itu tengah merapat di pelabuhan Darwin. Pagi hari, tanggal 19Februari 1942, ketika matahari masih malu menunjukkan sinarnya, secara mengejutkan pesawat-pesawat tempur berbagai ukuran menghujani pangkalan Darwin dengan beragam bom. Seperti halnya di Pearl Harbour, serangan ini cukup membuat kalang kabut. Bagaimana tidak, serangan yang dikomandoi Mitsuo Fuchida ini melibatkan 188 pesawat milik AL Jepang dan langsung membantai segalanya di Pelabuhan. Mereka diluncurkan dari empat kapal induk- Akagi, Kaga, Hiryu dan Soryu- yang bersandar disekitar perairan Timor, 350 kilometer barat laut Darwin.
Penjelasan: Dari pernyataan di atas dijelaskan bahwa bagaimana taktik dari strategi perang yang dimiliki Jepang sangat efektif dimana Jepang melancarkan serangan ketika armada perang sekutu sedang lengah dan bersantai serta beristirahat sehingga membuat armada sekutu panik serta bingung harus melakukan apa mendapat serangan yang mendadak seperti itu.
6.      Hari sudah semakin pagi dan kedua pihak sudah menarik mundur kapal-kapalnya dari medan pertempuran. Hal ini mengartikan bahwa peperangan di Selat Badung yang berlangsung sejak malam sudah usai. Meski kedua pihak sama-sama babak belur, namun keunggulan tetap dipegang kekuatan angkatan laut Jepang.
Penjelasan: Dari pernyataan di atas menyatakan bahwa penulis tetap berusaha mengunggulkan Jepang atas sekutu padahal keadaan mereka pada saat itu sama-sama babak belur dan ini juga secara tidak langsung bahwa penulis menggunakan ideologi yang berasaskan kepada Negara Jepang dalam penulisan buku ini.
7.      Jika dilihat kekuatan dua armada yangsaling bermusuhan ini tidak jauh berbeda, namun yang jadi masalah adalah kepercayaan diri dan semangat bertempur. Di mata Laksamana Doorman, masih selalu terbayang nasib malang yang menimpa kapal induk Inggris Prince Of Wales dan Repulse, dua jagoan yang amat diandalkan. Selain itu, perlindungan udara untuk kapal-kapal perang juga menjadi persoalan tersendiri bagi armada sekutu. Hal ini juga dikhawatirkan oleh Doorman, mengingat pesawat terbang juga turut andil dalam peristiwa tenggelamnya dua kapal induk andalan inggris tersebut. Pikirannya berkecamuk, berapa kekuatan angkatan udara Jepang yang bisa menyerang dia.
Penjelasan: Dari pernyataan di atas tampak jelas bahwa penyerangan Jepang terhadap sekutu dan menghancurkan armada sekutu mengakibatkan efek psikologis bagi Laksamana Doorman. Bagaimana tidak, kekuatan tentara Jepang terlalu kuat dibanding dengan tentara sekutu sehingga membuat Laksamana Doorman menjadi drop.
8.      Masalah persenjataan merupakan suatu kendala teknis yang menyebabkan angkatan laut sekutu tertinggal satu langkah dengan kapal-kapal perang Jepang yaitu dalam hal Peluru Torpedo dan Pesawat Terbang.
Penjelasan: Pernyataan di atas menggambarkan bahwa secara tidak langsung penulis menginformasikan bahwa teknologi yang digunakan oleh Jepang setingkat lebih maju dibandingkan dengan yang dimiliki oleh sekutu sehingga Jepang dengan mudah dapat mengalahkan sekutu dalam setiap pertempuran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar