Judul Buku : PERTEMPURAN LAUT JAWA “GURITA JEPANG MENCENGKERAM NUSANTARA”
Pengarang : Adrianus Agung W
Tahun
Terbit : 2012
Penerbit : Mata Padi Presindo
Dalam buku ini menjelaskan bagaimana Jepang yang
mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam hal kekuatan militer yang bisa
dikatakan mampu menyaingi kekuatan bangsa Eropa yang selama abad 19-20 masehi
mendominasi kekuatan militer dunia. Jepang lahir sebagai kekuatan militer baru
yang ada di Benua Asia setelah terjadi perubahan rezim yang ada di Jepang
dengan naiknya rezim meiji dan berkuasanya pimpinan militer dalam pemerintahan
Jepang pada saat itu. Dalam kajian buku ini, saya mengambil sejarah konvensional
atau sejarah pewarisan karena buku ini banyak mengandung unsur politik serta
superior Jepang atas Sekutu yang pada saat itu tergabung dalam ABDACOM
(American-British-Dutch-Australian Command).
1.
Di luar dugaan sekutu,
ketika perang pasifik berlangsung, Kekaisaran Jepang rupanya berhasil membangun
angakatan laut miliknya. Bahkan bisa dikatakan tumbuh dengan sangat pesat.
Kemampuan itu tidak lain karena kehebatan Jepang dalam alih teknologi, serta
daya produksi yang cukup tinggi sehingga mereka mampu membuat kapal-kapal
perang yang cukup canggih pada saat itu. Termasuk berhasil membuat kapal induk
dan juga kapal penjelajah berat serta ringan yang dilengkapi puluhan moncong
meriam berkaliber besar. Selain kapal perang, industri militer Jepang berhasil
melakukan apa yang sebelumnya belum ada dipikiran orang-orang Amerika Serikat.
Menciptakan pesawat penyerbu yang berfungsi melindungi kapal-kapal perang
mereka. Tidak hanya sebagai pelindung, keberadaan mereka juga menjadi perpaduan
sempurna saat terjadi pertempuran laut. Kapal-kapal udara ini akan menghujani
tembakan dari angkasa begitu kapal perang yang mereka lindungi terlibat baku
tembak dengan kapal lawan.
Penjelasan:
Disini terlihat jelas bahwa penulis sangat member nilai lebih kepada Jepang
yang dianggap superior dibandingkan dengan Negara-negara sekutu. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana kemampuan Jepang dalam membangun armada-armada militer
nya untuk menyaingi kekuatan dari sekutu.
2.
Akibat dari keputusan
konfrensi yang menyudutkan Jepang sehingga menimbulkan keuntungan dan
melahirkan provokasi yang dibuat oleh para militeris Jepang. “Nah lihatlah,
betapa Amerika ingin selalu menekan kita; armada kita cuma boleh sekuat 60%
dari armadanya. Apakah harga kita hanya 60% dibanding dengan orang Amerika?”
Penjelasan:
Dalam pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan yang ditulis oleh penulis
bahwa keadaan provokatif tersebut dapat menimbulkan semangat yang berapi-api
dari rakyat Jepang karena rakyat Jepang dinilai memiliki semangat nasionalisme
yang tinggi dan berjiwa samurai dimana mereka akan setia terhadap pemerintahan
sampai titik darah penghabisan.
3.
“Kita perlu
memanfaatkan tanah selatan yang luas beserta sumber alamnya yang kaya raya yang
dibiarkan begitu saja tidak dikembangkan. Lagipula untuk membebaskan serta
menolong bangsa-bangsa di selatan. Dan keadaan yang memprihatinkan ini
merupakan tanggung jawab Jepang sebagai pemimpin Asia Timur Raya.”
Penjelasan:
Pernyataan di atas merupakan hal yang menjadi motivasi politik Jepang untuk
melakukan ekspansi karena Jepang menilai bahwa orang-orang Eropa sudah terlalu
lama menduduki kawasan wilayah di Asia dan sudah seharusnya untuk Jepang
membebaskan Negara-negara di Asia tersebut dan tampil sebagai kekuatan baru di
Asia.
4.
Pagi yang hening di
Kepulauan Hawaii, mendadak riuh oleh jerit dan erangan orang kesakitan. Pearl
Harbour, pangkalan militer Amerika Serikat, terbakar hancur berantakan bersama
sebagian besar armada perang AS. Hari Minggu, tanggal 8 Desember 1941 angkatan
laut Kekaisaran Jepang melakukan aksi spektakuler yang sebelumnya tidak diduga
Amerika Serikat. Penyerangan ini merupakan buah pikiran cerdas Laksamana
Isoroku Yamamato yang sudah ada diangan-angannya sejak bulan Januari 1941.
Penjelasan:
Dalam hal ini penulis menggambarkan bagaimana Jepang dengan gagah berani
menyatakan perang kepada Amerika Serikat dengan menghancurkan pangkalan militer
AS di Pearl Harbour, Hawaii. Disini terlihat bahwa penulis memperlihatkan sosok
superioritas dari Jepang dengan aksi yang spektakuler tersebut.
5.
Namun naas bagi
beberapa kapal yang saat itu tengah merapat di pelabuhan Darwin. Pagi hari,
tanggal 19Februari 1942, ketika matahari masih malu menunjukkan sinarnya,
secara mengejutkan pesawat-pesawat tempur berbagai ukuran menghujani pangkalan
Darwin dengan beragam bom. Seperti halnya di Pearl Harbour, serangan ini cukup
membuat kalang kabut. Bagaimana tidak, serangan yang dikomandoi Mitsuo Fuchida
ini melibatkan 188 pesawat milik AL Jepang dan langsung membantai segalanya di
Pelabuhan. Mereka diluncurkan dari empat kapal induk- Akagi, Kaga, Hiryu dan Soryu-
yang bersandar disekitar perairan Timor, 350 kilometer barat laut Darwin.
Penjelasan:
Dari pernyataan di atas dijelaskan bahwa bagaimana taktik dari strategi perang
yang dimiliki Jepang sangat efektif dimana Jepang melancarkan serangan ketika
armada perang sekutu sedang lengah dan bersantai serta beristirahat sehingga
membuat armada sekutu panik serta bingung harus melakukan apa mendapat serangan
yang mendadak seperti itu.
6.
Hari sudah semakin pagi
dan kedua pihak sudah menarik mundur kapal-kapalnya dari medan pertempuran. Hal
ini mengartikan bahwa peperangan di Selat Badung yang berlangsung sejak malam
sudah usai. Meski kedua pihak sama-sama babak belur, namun keunggulan tetap
dipegang kekuatan angkatan laut Jepang.
Penjelasan:
Dari pernyataan di atas menyatakan bahwa penulis tetap berusaha mengunggulkan
Jepang atas sekutu padahal keadaan mereka pada saat itu sama-sama babak belur
dan ini juga secara tidak langsung bahwa penulis menggunakan ideologi yang
berasaskan kepada Negara Jepang dalam penulisan buku ini.
7.
Jika dilihat kekuatan
dua armada yangsaling bermusuhan ini tidak jauh berbeda, namun yang jadi masalah
adalah kepercayaan diri dan semangat bertempur. Di mata Laksamana Doorman,
masih selalu terbayang nasib malang yang menimpa kapal induk Inggris Prince Of Wales dan Repulse, dua jagoan yang amat diandalkan. Selain itu, perlindungan
udara untuk kapal-kapal perang juga menjadi persoalan tersendiri bagi armada
sekutu. Hal ini juga dikhawatirkan oleh Doorman, mengingat pesawat terbang juga
turut andil dalam peristiwa tenggelamnya dua kapal induk andalan inggris
tersebut. Pikirannya berkecamuk, berapa kekuatan angkatan udara Jepang yang
bisa menyerang dia.
Penjelasan:
Dari pernyataan di atas tampak jelas bahwa penyerangan Jepang terhadap sekutu
dan menghancurkan armada sekutu mengakibatkan efek psikologis bagi Laksamana
Doorman. Bagaimana tidak, kekuatan tentara Jepang terlalu kuat dibanding dengan
tentara sekutu sehingga membuat Laksamana Doorman menjadi drop.
8.
Masalah persenjataan
merupakan suatu kendala teknis yang menyebabkan angkatan laut sekutu tertinggal
satu langkah dengan kapal-kapal perang Jepang yaitu dalam hal Peluru Torpedo
dan Pesawat Terbang.
Penjelasan:
Pernyataan di atas menggambarkan bahwa secara tidak langsung penulis
menginformasikan bahwa teknologi yang digunakan oleh Jepang setingkat lebih
maju dibandingkan dengan yang dimiliki oleh sekutu sehingga Jepang dengan mudah
dapat mengalahkan sekutu dalam setiap pertempuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar